Review Film: Project Wolf Hunting (2022)




Spoiler alert!

Film Project Wolf Hunting  pertama kali ditayangkan di Toronto International Festival Film (TIFF) pada 21 September 2022. Kemudian film ini baru resmi ditayangkan di bioskop pada 28 September 2022. Dari penayangannya, film ini mendapatkan sambutan dan tanggapan positif dari para penonton.

Tak heran, karena akting para aktor yang bermain serta alurnya benar-benar mengesankan. Film Project Wolf Hunting bercerita tentang para kriminal kelas kakap Korea yang akan dipindahkan dari Filipina ke Korea Selatan menggunakan kapal kargo Frontier Titan.

Ternyata yang diangkut di dalam kapal tersebut tidak hanya manusia saja, tapi ada satu makhluk percobaan biologis yang dinamakan dengan Alpha. Alpha ini sudah hidup berpuluh-puluh tahun karena rekayasa genetik yang membuat dirinya menjadi mutan. Ia dulunya juga seorang napi yang dijadikan tikus percobaan orang-orang tak bertanggung jawab.

Awalnya perjalanan mereka tampak mulus. Para polisi menjaga ketat tahanan mereka satu persatu. Hanya saja, beberapa saat kemudian, seorang napi mulai beraksi untuk melepaskan dirinya. Setelah berhasil, ia memberikan kunci borgol kepada narapidana yang lain.

Tak sampai di situ saja, ternyata para pekerja dapur itu bersekongkol dengan para napi. Salah satu pekerja tersebut adalah adiknya napi terkuat, Park Jong Du (Seo In Guk) yang bernama Choi Seok Jin (Kim Min Cheol). 

Akhirnya semua napi bisa terbebas dan mulai membantai polisi yang menjaga. Di sisi lain, Alpha yang selama ini dijaga untuk tetap tertidur kini terbangun karena tetesan darah dari polisi yang dibantai di atas dek kapal. Pertarungan sengit pun terjadi. Simak penjelasan lebih detailnya di bawah ini!

Review Film

Para narapidana sangat barbar, dan polisi tidak becus



Saat awal mula para narapidana diturunkan dari mobil dan ingin dimasukkan ke dalam kapal kargo, mereka sudah menunjukkan betapa barbarnya mereka itu. Napi perempuan pun tak kalah sangarnya. Yang paling sangar dan dianggap sebagai bos adalah Jong Du. Ia kerap membuat kepala detektif Lee Seok Woo (Park Ho San) menjadi kesal.

Padahal tiap satu polisi sudah diberikan tugas untuk menjaga satu tahanan. Hal itu mereka lakukan karena mengetahui betapa sangarnya para napi. Namun, bukannya menjaga dengan serius, para polisi itu sibuk bergosip dan mengolok-olok tahanan tersebut.

Tak heran saat akhirnya mereka bisa lepas dari borgol yang mengikat, para napi itu langsung menghabisi para polisi yang sok gaya itu. Tak ada pilih kasih, siapapun yang berada di depan mereka, semua dibantai.

Apalagi dengan adanya bantuan Seok Jin yang merupakan adiknya Jong Su, perjalanan para napi itu untuk kabur benar-benar terasa mulus tanpa hambatan yang berarti. Pembunuhan terus terjadi dengan ganas. Ada yang menggunakan pistol, senjata tajam, atau kekuatan fisiknya.

Pokoknya bagi yang tidak bisa melihat adegan-adegan gore, harap skip film ini, ya! Karena pembunuhan terjadi tiap menitnya dan darah berceceran di mana-mana. Bahkan adegan kepala buntung atau yang lainnya gak ada sensor sama sekali. Benar-benar blak-blakan.

Tapi, meski begitu entah kenapa menonton film ini tidak membuat saya mual. Karena saya pernah menonton film Final Destination yang adegan kematiannya sangat menyeramkan, itu membuat perut saya mual. Namun, tidak sama sekali dengan Project Wolf Hunting. Mungkin bagi yang ingin mencoba menantang diri, bisa sih nonton ini.


Kebangkitan mutan yang bernama Alpha



Saat pembantaian para polisi dilakukan oleh para napi, ternyata di dalam kapal tersebut di bagian bawahnya ada satu mutan yang terbaring tak sadarkan diri. Terdapat dua orang yang selalu memantau mutan yang diberi nama Alpha itu. Mereka berdua bahkan menaikkan seorang dokter untuk membius sang mutan agar tetap hidup, namun tertidur.

Ternyata darah para polisi yang telah dibantai dan ditumpuk di dalam sebuah kamar menetes dan jatuh tepat di atas mutan yang sedang berbaring itu. Karena darah itu, Alpha akhirnya bisa bangkit dari tidur panjanganya.

Meski keadaannya cukup mengenaskan, pasalnya mata sang mutan sudah dijahit supaya ia tidak bisa melihat, tapi mutan tersebut ternyata bisa mendeteksi hawa panas yang dikeluarkan dari tubuh manusia. Jadi, tidak bisa melihat tidak menghalangi dirinya untuk membantai manusia yang menghalangi jalannya.

Alpha juga sangat peka terhadap bunyi. Kekuatannya juga 10 kali lebih besar dari manusia normal pada umumnya. Di sini Alpha bangkit ikut membantai manusia yang berada di kapal itu.

Narapidana membantai polisi, Alpha bangkit dan membantai para narapidana. Siklus berantai yang cukup menegangkan. Sampai akhirnya, beberapa pemeran utama juga ikut mati. Benar-benar di luar prediksi. Jong Du yang awalnya seperti bos napi mati dengan sangat mengenaskan. 

Baca juga: REVIEW FILM: CARTER (2022)

Munculnya mutan yang lain untuk membawa Alpha



Karena semua komunikasi kapal sudah dihancurkan oleh para napi, pemimpin kepolisian yang juga seorang mutan yang menungu kedatangan Alpha pun geram. Ia tahu ada sesuatu yang tidak beres terjadi. Makanya ia dan anak buahnya berangkat mencari keberadaan kapal kargo tersebut.

Benar saja, sampai di sana sudah banyak mayat-mayat berserakan. Masih ada beberapa napi yang tetap bertahan dengan serangan Alpha. Meski akhirnya semua mati dan yang tertinggal hanyalah Do Il saja. 

Pertarngan antara mutan polisi dengan Do Il benar-benar sengit dan menegangkan. Namun, lagi-lagi semua mati meski sudah bertahan habis-habisan. Hanya tertinggal Do Il yang akhirnya bisa berlabuh ke pantai. 

Hal yang membuat Do Il marah dan membunuh para polisi itu adalah karena merekalah yang membunuh istri dan anaknya beberapa tahun lalu. Padahal saat itu kehidupan Do Il sedang bahagia. Tidak ada yang tahu dirinya adalah mutan.


Poster yang menampilkan pemeran utama itu hanya tipuan saja



Sejujurnya awalnya saya tertarik menonton film ini karena diperankan oleh Seo In Guk dan Jang Dong Yoon. Ya, dua aktor itu adalah aktor favorit saya. Meski sempat bertahan hingga separuh film, akhirnya Seo In Guk menjadi karakter yang terbunuh dengan sadir di tangan Alpha.

Tak hanya dia, semua orang yang berada di dalam kapal itu mati. Benar-benar mencengangkan. Tidak ada plottwist yang bisa membangkitkan para pemeran utama itu dari kematian. Jadi, tidak usah berharap lebih.

Satu-satunya karakter yang selamat adalah Do Il. Dia adalah mutan baik yang tersakiti. Makanya, jangan main-main dengan orang baik. Ketika dia marah, tidak ada ampunan lagi. 

Banyak yang berharap kalau film Project Wolf Hunting ini akan memiliki season kedua. Namun, dari pihak resminya tidak mengumumkan apa-apa. Pasalnya ending yang diberikan cukup menimbulkan tanda tanya besar. Apakah Do Il bisa mengetahui kalau anaknya masih hidup dan ditahan oleh suatu perusahaan untuk diuji coba? Mari kita doakan yang terbaik saja.


Trailer film Project Wolf Hunting



Posting Komentar

0 Komentar