Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah teknologi yang berkembang cukup pesat belakangan ini. Bahkan di negara-negara berkembang, AI tidak hanya sekadar website belaka, AI sudah menjadi kehidupan itu sendiri.
Manusia di rumah dibantu oleh robot AI, di kamar mandi menggunakan AI, di kantor ada AI, di restoran pun juga memakai jasa AI. Namun, apakah karena kecerdasan buatan ini semakin berkembang, apakah boleh menggunakan AI dalam membuat novel? Mari kita bahas!
Menulis Novel dengan Kecerdasan Buatan
- Brainstorming.
- Tanya pendapat.
- Menanyakan contoh-contoh untuk latar suasana atau keadaan.
- Contoh sinopsis.
- Membuat outline.
Ingat, kamu tidak boleh untuk meminta AI menuliskan naskahmu. Aku sangat melarang itu, dan aku yakin semua orang berpendapat sama. Walau kamu meminta hasil satu kalimat, itu tidak boleh disisipkan dalam naskahmu.
Baca juga: Jalan Ninja Mendapatkan Ide Nulis dengan Gampang
Bukan berbicara perihal gaya tulisan, karya yang dihasilkan AI sudah jelas berbeda dengan gaya dan warna tulisamu sendiri. Apalagi cara kerja AI adalah mengumpulkan informasi dari website, di mana kemungkinan besar dia "mencomot" karya orang lain yang dipublikasikan online.
Nah, kamu bisa kena kasus plagiasi kalau kamu menggunakan hasil AI. Kamu gak mau kan, novel sudah banyak penggemar, eh malah terkena kasus ngejiplak. Karirmu sebagai penulis bisa runtuh seketika!
AI yang Sering Digunakan Penulis
Salah satu website AI yang cukup populer di kalangan penulis novel adalah ChatGPT, Deepseek, C.ai, Perplexity, dan Gemini. Sebenarnya sih masih banyak yang lain. Hanya saja ini yang sering aku dan beberapa orang sebutkan untuk brainstorming ide tulisan mereka.
Semua tools ini gratis, namun dengan meembeli paket premium, maka kamu bisa menanyakan beberapa hal lebih dalam dan lebih fokus. Tapi, ingat, ya kamu tidak bisa menggunakan hasil riset AI untuk menuliskan fakta atau ilmu pengetahuan gitu. Kamu harus langsung ke sumbernya langsung, bukan hanya berdasarkan AI.
Misalnya: ketika menanyakan pngobatan untuk penyakit asma. Tentu saja ChatGPT akan memberikan jawabannya dengan lengkap. Namun, kamu tetap perlu memeriksa keabsahannya melalui website kesehatan yang asli.
Karena untuk beberapa kondisi, jawaban AI ini hanya asal jawab saja. Jika sampai kamu menyampaikan hal salah dalam novelmu gara-gara percaya pada AI, kamu tidak hanya harus bertanggung jawab pada pembaca setia, tapi kamu harus bertanggung jawab pada Tuhan karena telah membohongi banyak orang.
Intinya, sebagai manusia yang hidup di dunia yang canggih, kita wajib menguasai beberapa teknologi modern. Namun, jangan biarkan teknologi ini membuat kita menjadi bodoh dan ketergantungan padanya. Bahkan sampai membuat latar suasana sekolah saja harus menanyakan AI. Masa begitu sih?
Buktikan pada dunia ini bahwa penulis itu tidak bisa digantikan oleh kecerdasan buatan apapun. Karena kita punya warna dan gaya tulisan sendiri yang unik dan hangat. Rangkul AI dan hasilkan tulisan yang lebih bagus 10x lipat dari sebelumnya!



0 Komentar
Komen aja di sini