Hujan dan Rindu

 

Goresan pena : Fey Hanindya

ilustrasi hujan (pexels.com/Christiano Sinisterra)




Pagi itu tanah diguyur air langit
Setelah sekian lama merindu
Dedaunan berjatuhan
Bukan karena musim gugur, atau karena sudah menua
Namun, hujan dan angin memabawa mereka
Tik tik tik tik
Bukan bunyi hujan rintik-rintik
Namun hujan lebat bersama angin badai.
Apakah ini rahmat? Ya
Apakah ini berkah? ya
Di tengah bau hujan yang membasahi tanah
Bayangan itu muncul...
Ah aku tak tau
Aku rindu, tapi aku sungguh tak tau kemana arah rinduku ini.
Atau karena aku benar-benar merindukan hujan? atau seseorang? atau sebuah kenangan?
Yang jelas sekarang aku sedang merindu.
Bau hujan yang membasahi tanah
Suara hujan deras yang menghantap atap rumah
Aku rindu...
Ingin kupeluk kau hujan,
Aku akan dianggap aneh oleh para tetangga jika melakukan itu.
Aku rindu kau hujan.

Posting Komentar

0 Komentar