The Flower of Evil

 


Judulnya memang gak asing bagi para pecinta Drama Korea bergenre thriller, mysteri, dan romance. Yap, ini merupakan sebuah judul drama dari negeri Ginseng itu. Tadi pagi aku mencoba untuk googling judul drama korea bergenre misteri, dan alhasil salah satu artikel yang muncul menunjukkan judul ini "The Flower of Evil". Berhubung kebanyakan judul drama korea bergenre misteri yang lainnya sudah kutonton, aku memutuskan untuk streaming drakor dengan judul ini.

Sejujurnya aku sedang stress dengan proposal skripsiku yang tenggatnya waktunya adalah bulan Desember ini, makanya aku menghibur diriku dengan drakor. Aku bukan tipe cewek yang terlalu menyukai hal-hal berbau romance, entah kenapa aku lebih menyukai genre-genre seperti thriller, misteri, crime, dan semacamnya. Mungkin ini sinkron dengan kehidupanku. Aku tidak terlalu menyukai sibuk dalam hal percintaan, aku tidak suka pacaran (sebenarnya aku bingung, aku gak suka pacaran atau emang gak ada yang mau jadi pacarku ya?).

Padahal temen-temenku rata-rata cowok, teman cewek bahkan bisa dihitung jari. Tapi aku tidak suka berada dalam hubungan yang romantis, entahlah. Aku juga bercerita kepada sahabatku bahwa aku tidak akan menikah. Kenapa? Bukannya menikah itu enak? ada teman hidup. Dalam pikiranku selalu terlintas, aku tidak ingin menikah karena aku tidak mau mengurusi anak orang suatu saat nanti, aku tidak suka terkekang, tidak suka ketika melakukan sesuatu harus terikat dengan seseorang.

Jujur aku tidak terlalu mahir memasak, sifatku juga acuh tak acuh seperti sifat cowok-cowok biasanya. Walaupun cewek, sifatku lebih di dominasi oleh sifat ke cowok-cowokan. Ya, aku jarang memusingkan sesuatu. Let it flows.. itulah yang selalu kulakukan. Aku tidak suka ketika aku bersama seseorang nanti, ia akan marah-marah, membentak, dan berkelakuan seperti bos terhadapku. Aku tidak suka semua itu. Aku lebih suka hidup dengan orang tua ku, dan menyandang status single. Hidup sendiri, dapat pekerjaan, dan melakukan apapun yang kusukai sendiri.. alangkah indahnya kebebasan.

Ah, sepertinya aku yang terlalu banyak pikiran. Ketika aku menonton Flower of Evil, tiba-tiba kepalaku seperti berkata banyak hal. 'Sepertinya menyenangkan punya pasangan hidup yang bisa berbagi kisah, berbagi canda dan tawa, berbagi pelukan ketika sedang bersedih. Ada yang kutangisi ketika ia terluka parah, ada yang menggenggam tangaku dan berkata bahwa dia akan selalu ada sambil tersenyum'. Ah, ternyata aku juga manusia biasa yang membutuhkan teman hidup.

Aku berpikir bahwa hidup dengan orangtuaku saja sudah cukup, Bunda yang selalu ada, ayah yang selalu memberi banyak nasehat. Aku sangat menyayangi mereka. Tapi sepertinya pasangan hidup memiliki peran lain dalam hidup ini. Sebenarnya aku takut... takut akan kesendirian, kesepian, dan kehilangan, terlebih lagi aku takut untuk memulai hal baru. Jika aku mencintai seseorang, bagaimana jika ia pergi suatu saat. Mungkin aku bisa gila.

Semoga Tuhanku memberi pasangan yang terbaik untukku, dan untuk kamu yang membaca tulisan ini. Hal yang paling penting adalah mensyukuri apa yang kita punya, maka hidup dijamin bahagia. Jangan lupa tersenyum di manapun dan kapanpun. Tuhanmu menyayangimu....




Sumber gambar di sini.  

Posting Komentar

0 Komentar